Analisis Rasio Keuangan
Analisis
Rasio Keuangan Perusahaan
merupakan proses penilaian atau evaluasi keuangan dan kinerja perusahaan di
masa lalu, keadaan sekarang dan proyeksi di masa yang akan datang dengan
menggunakan alat ukur rasio keuangan perusahaan.
Tujuan analisis laporan keuangan:
1. Membantu
menilai posisi dan kinerja perusahaan
2. Membandingkan
posisi dan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dan/atau industri.
3. Membantu
pemakai laporan keuangan dalam membuat keputusan.
4. Kondisi
keuangan Perusahaan
5. Perkembangan
usaha perusahan
JENIS ANALISIS RASIO KEUANGAN:
1. Rasio
likuiditas (liquidity ratio)
Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansial berjangka pendek. Semakin tinggi current ratio, artinya semakin
tinggi pula kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya . Sering
juga disebut sebagai rasio solvabilitas (solvency). Parameternya rasio
yang lebih tinggi berarti lebih baik kemampuan perusahaan. Rasio-rasio
ini disebut balance sheet ratio. Hasilnya dinyatakan dalam
"kali".
![analisa-rasio-perusahaan analisa-ekonomi-rasio-perusahaan](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHE-4ASuxF4Wjy8RRJt84AlAXUPelq3VdTHtX5T9j2FOnDQOKJdputH0IpqrMeCzce2vyTC7PKXHUjz995JR1g4Xe4aVW8Sv6CzMrTnstvz2UD45_XX4kwasoy1Y7GbcG5wEp39nxhdm4/s640/1.png)
2. Rasio
leverage (financial leverage)
Rasio
yang menunjukkan sejauh mana operasional perusahaan dibiayai pendanaannya
dari hutang. Parameternya semakin rendah rasio, semakin sehat perusahaan.
Rasio-rasio ini disebut balance sheet ratio. Hasilnya dinyatakan dengan
persent (%).
3. Rasio
aktivitas (activity ratio)
Rasio
yang menunjukkan tingkat efisiensi dan perputaran modal perusahaan dalam
menjalankan operasional dan
pemanfaatan sumber daya (investasi asset) yang dimilikinya.
Analisis ini mengangap perlunya suatu keseimbangan yang tepat antara
Investasi dalam setiap pos dari aktiva
dengan hasil yg diperoleh dari investasi tersebut. Rasio-rasio inter statement
ratio. Hasilnya dinyatakan dalam “kali”
4. Rasio
profitabilitas (profitability ratio)
Rasio yang menunjukkan sejauh mana perusahaan mampu
menghasilkan laba sebagai hasil dari kebijakan dan keputusan investasi
perusahaan.Rasio-rasion Income Statement Ratio
Berdasarkan analisis rasio keuangan,
kesehatan perusahaan bisa dilihat dari:
- Tingkat
rasio secara individual,
- Perbandingan
rasio dari waktu ke waktu dalam perusahaan yang sama (perkembangan rasio),
- Perbandingan
rasio keuangan perusahaan dengan rasio keuangan perusahaan lain,
- Perbandingan
rasio keuangan perusahaan dengan rasio keuangan rata-rata industri.
- Kombinasi
antara tingkat rasio, perkembangan rasio, dan perbandingan rasio.
Batasan Analisis Rasio Keuangan :
- Rasio Keuangan didasarkan atas data laporan akuntansi sehingga perlu dipertimbangkan atas dasar apakah data tersebut dikembangkan.
- Perbandingan
dengan data-data atau standar industri tidak menjamin bahwa prestasi perusahaan telah
memuaskan dan beroperasi (dikelola) dengan baik.
- Apabila
terdapat penyimpangan antara rasio yang telah dicapai oleh perusahaan
dengan rasio rata-rata atau standar industri, maka perlu dipertanyakan
lebih jauh faktor yang menyebabkan penyimpangan tersebut. Karena
tidak jarang system akuntansi yang dipergunakan dalam industri tersebut
berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain.
- Aktiva
dicatat atas dasar cost sementara penerimaan kas dan pengeluaran kas
didasarkan atas dasar rupiah saat ini yang jelas memiliki daya beli yang
berbeda. Dengan kata lain tidak memperhatikan konsep nilai waktu uang.
- Neraca
perusahaan tidak dapat memberikan gambaran yang pasti tentang posisi
keuangan karena aktiva dicatat tidak dengan rupiah saat ini.
- Rugi
atau laba yang dihasilkan dari penjualan aktiva dilaporkan dalam periode
penjualan meskipun besar kecilnya laba atau rugi tergantung pada cost
histories (historical cost), dengan demikian income mengalami distorsi.
- metode
penilaian persediaan dapat memberikan dampak yang besar terhadap tingkat
profitabilitas perusahaan dalam periode inflasi.
- Dalam
kondisi inflasi, metode last in first out (LIFO) dalam penilaian
persediaan akan menghasilkan laba yang dilaporkan oleh bagian akuntansi
menjadi lebih rendah, demikian juga dengan beban pembayaran pajak jika
dibandingkan dengan metode first in first out (FIFO).
- Jika
inflasi mengakibatkan kenaikan tingkat bunga, maka nilai obligasi (long
term debt) akan menurun. Oleh karena itu pengaruh inflasi (penurunan daya
beli) dan perubahan harga sebaiknya dicantumkan dalam laporan akuntansi.
Namun demikian perlu diperhatikan bahwa pengaruh inflasi sama untuk semua
aktiva perusahaan.
- Metode
depresiasi yang berbeda juga akan berpengaruh terhadap laba yang
dilaporkan oleh departemen akuntansi. Perlu kehati-hatian dalam
membandingkan rasio satu perusahaan dengan perusahaan lain, khususnya
menyangkut metode depresiasi.
Baca Juga
![Rimm Rimm](http://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBwegEPYx49q7YSuoQwXYpKp53riXtnG_cT4WSrm30mWZZdhl2wLa1DZsW8xBQB9JgvjBiRKhWNHFDFJpIohJMPNG1P8DgboF-UmyrHAjeuIvyaAJaUPaAI7ABEeaoMw/w75-h75-p-k-no-nu/80454-bud-flower-petal-pink_flowers-branch-1366x768.jpg)
Post a Comment
Post a Comment